Graffiti Pengindah Jogja
Ir.
Soekarno menatap salah satu sudut jalan Jogja dengan tajam. Tatapan bangga
untuk bagian kota yang pernah dia pimpin kala itu. Dia memandang ke bawah jalan
layang yang teduh dan tak bersampah. Di bawah jalan layang makhluk bernama Hulk
menatap Ir. Soekarno dengan mata Si Hijau Besar.
Graffiti,
gambar-gambar atau lukisan dinding yang
dibuat tangan-tangan kreatif orang Jogja ini menyambut saya yang datang ke
Jogja. Kota Jogja yang jarang sekali terlihat sampah di setiap tempatnya,
membuat saya yang datang pada jam Satu siang disambut dengan pemandangan
pohon-pohon besar di sepanjang jalan kota, bangunan-bangunan yang rata-rata tingginya
lima lantai, dan gambar-gambar graffiti pada tembok-tembok pinngir jalannya.
Gambar-gambar
yang banyak dinggap negatif oleh banyak orang ini dikarenakan daerah tempat
graffiti ini digambar terlihat banyak sampah, banyak rumah-rumah yang tidak
pada tempatnya seperti di bawah jalan layang, dan yang paling sering menjadikan
graffiti dipandang kurang baik adalah karena banyaknya penyalhgunaan dalam
membuat graffiti contohnya mereka mencoret-coret ruko dengan nama geng,
mencoret-coret dinding dengan tulisan-tulisan yang bertuliskan nama geng.
Selain
itu graffiti dianggap negatif karena pemerintah daerah tersebut melarang
graffiti padahal graffiti adalah bisa menjadi pemanis kota yang menjadikan kota
lebih menarik asalkan kota itu bersih dan tata kotanya di perhatikan dengan
baik seperti membiarkan rumah-rumah di bawah jalan layang berdiri, pengemis-pengemis
yang kurang diberi ketegasan.
Lain
halnya dengan yang menyalahgunakan seni graffiti dengan mencoret-coret dinding
dengan nama geng, seperti yang dikutip dari JogjaTv.tv bahwa ada sekelompok
yang bernamakan “Street Art Klaten” menggunakan seni graffiti dalam sisi yang
sebenarnya, yaitu sisi positif. Kelompok ini secara rutin melakukan aksi
menutup corat coretan tersebut dengan gambar yang enak dilihat dengan seni
grafiti yang mereka miliki seperti gambar-gambar tokoh pahlawan di Indonesia
atau gambar-gambar super hero atau juga gambar-gambar kartun lainya.
Street
Art Klaten secara rutin menyambangi tempat-tempat untuk menyalurkan hobi mereka
menggambar di dinding yang sebelumnya kotor oleh corat-coret menjadi
gambar-gambar yang indah dan mengindahkan pemandangan kota. Komunitas ini
melakukan kegiatan ini dengan koceknya sendiri dan mereka hanya memikirkan bisa
menyalurkan hobi menggambar mereka dan membuat kota Jogja menjadi lebih indah.
Selain
itu keindahan kota jogja didukung oleh masyarakat yang patuh pada peraturan
contohnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena sekuat apapun
pemerintah berusaha jika warganya tidak patuh maka akan terasa sia-sia saja. Di
Pasar Kabupaten Sleman yang dikutip dari ANTARANewsJogja.com semua penjual di
pasar tradisional ini melakukan kegiatan rutin yaitu membersihkan pasar,
sehingga pasar tradisional seperti pasar modern yang menyamai tingkat
kebersihanya.
Jika
melihat keindahan dari graffiti di Jogja sekarang memang tidak lepas dari kedisiplinan orang-orang Jogja yang
terus menjaga kebersihan sehingga diperindah oleh tangan-tangan seniman
graffiti yang ikhlas untuk memperindah kota Jogja menjadi kota yang bersih,
indah, dan tetap berbudaya.
Penulis:
Rizki Restu Permana
Referensi:
Oleh Victorianus Sat Pranyoto. Dinas Pasar sosialisasikan KB dan kebersihan. ANTARANewsJogja.com-diupload pada
tanggal Kamis, 24 Oktober 2013 20:47 WIB
Haryadi. Aksi Seni Grafiti Komunitas Street Art Klaten. JogjaTv.tv-diupload pada tanggal Kamis, 23 May 2013, 20:58 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar